RSS

Pages

Rabu, 13 Agustus 2014

Surga Kecil di Bondowoso

Diposting oleh Fadhilah Almira di 08.19


KABUPATEN BONDOWOSO

Kabupaten Bondowoso, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Bondowoso. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Kabupaten Banyuwangi di timur, Kabupaten Jember di selatan, serta Kabupaten Probolinggo di barat. Ibukota kabupaten Bondowoso berada di persimpangan jalur dari Besuki dan Situbondo menuju Jember. (Wikipedia, 2013)

Budaya:
Bondowoso mempunyai kultur campuran, budaya Jawa dan Madura pesisir bertemu dan membentuk budaya lokal yang terasa berbeda dari asalnya. Adu sapi dan budaya carok yang mudah mudahan sudah berkurang berasal dari Madura, sedangkan budaya berkesenian dan keterbukaan sosial merupakan budaya Jawa Timur. Disekitar tahun 70an, Bondowoso dikenal sebagai kota perkebunan dan budaya, disamping tetangganya, Jember. Dibandingkan dengan tetanga yang lain, Situbondo yang secara sosial sangat religius, Bondowoso lebih bersifat sekular. Anak muda dan masyarakat Bondowoso relatif masih lebih terbuka terhadap masuknya budaya luar. Terdapat lima suku/ etnis di Kabupaten Bondowoso. Terbanyak dari suku Jawa dan Madura dan sebagian kecil suku India. Dua suku lainnya yaitu Cina dan Arab. Umumnya dalam kesehariannya mereka menggunakan bahasa Jawa dan Madura. (Wikipedia, 2013)
Namun sayang, sejalan dengan perjalanan waktu, surutnya industri perkebunan disekitar Bondowoso membawa dampak yang sangat terasa bagi denyut kehidupan kota ini. Dari hari ke hari, detak kegiatan ekonomi terasa hanya lewat begitu saja, tanda tanda kemjauan ekonomi belum terindikasikan dari kegiatan sosial, ekonomi dan budaya yang ada. Tampaknya masyarakat Bondowoso, setidaknya sejauh ini para pempimpin masyarakatnya tidak dapat mengantisipasi dan mensiasati perubahan yang ada. Mudah mudahan dalam tahun mendatang kota ini dan komunitasnya mampu mendapatkan pemikiran dan darah baru untuk membangkitkan semangat, enersi dan kekuatan baru untuk mengubah diri.



Makanan Khas



Makanan khas Bondowoso adalah tape manis Bondowoso, yang umumnya dikemas dalam bèsèk (anyaman dari bambu berbentuk kotak). tape ini terbuat dari singkong , wisatawan mancanegara menyebutnya fermented of cassava, mirip seperti peyeum di Jawa Barat. Tapi rasa tape manis bondowoso lebih khas. banyak wistawan dari luar bondowoso yang rela datang ke bondowoso hanya untuk membeli tape manis ini merk tape manis yang terkenal antara lain Tape manis 82, tape manis 31,tape manis Tjap Enak,Mana Lagi, 66, 17, dll. Toko penjual tape manis Bondowoso pada umumnya terkonsentrasi di Jalan Jendral Sudirman dan Teuku Umar atau lebih dikenal daerah Pecinan. Selain Tape, makanan khas turunan dari tape juga banyak dijual di Bondowoso seperti Suwar-suwir, dodol Tape, Tape bakar dll. (Wikipedia, 2013)

Ciri Khas:
Monumen Gerbong Maut





Monumen Gerbong Maut merupakan monumen bersejarah pada jaman penjajahan Belanda. Menurut sejarahnya, sebanyak 51 pejuang tewas dalam gerbong saat pihak Belanda memindahkan 100 tahanan dari Bondowoso ke tahanan Kali Sosok, Surabaya. Alasan pihak Belanda memindakan para tahanan itu dikarenakan ruang tahanan yang telah penuh di Bondowoso, karena itu dipilihlah 100 tahanan secara acak untuk di pindah ke Surabaya, dengan menggunakan kereta api. Keadaan yang panas yang pengap, serta tidak diberinya makanan bagi para tahanan selama 2 hari perjalanan, membuat mereka meninggal sesampainya di Surabaya. Monumen dibangun untuk memperingati momen bersejarah di tahun 1947 itu, dan berlokasi tepat di jantung kota Bondowoso. (East Java, 2010)

Kesenian Bondowoso






Ronteg Singo Ulung kesenian asal Bondowoso ini sebenarnya telah lama ada, namun baru beberapa tahun belakangan ini mulai diangkat kepermukaan. Kesenian ini sebetulnya berasal dari upacara adat yang telah dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi sangat atraktif. Berasal dari desa Blimbing, Singo Ulung merupakan upacara adat “Bersih Desa Blimbing” yang selalu diadakan setiap tahun (bulan Sya’ban / Ruwah).Pertunjukan ini sepintas memang mirip dengan kesenian asal cina “Barongsai”, namun sebenarnya ini sangat berbeda.
Kesenian Singo Ulung adalah perpaduan dari seni tari topeng dan ojung yang biasanya sebagai tradisi untuk meminta datangnya turun hujan. Koloborasi kesenian tersebut dikemas dalam bentuk tari pertunjukan. Tari Singo ulung dimainkan oleh dua orang dan diiringi musik tradisional khusus, dengan menggunakan figur singo atau singa berwarna putih sebagai ikon utama kesenian ini. (East Java, 2010)

Batik Khas Bondowoso





Batik Khas Bondowoso mengusung konsep Kontemporer, Modern dan tradisional. Ciri khas motif yang dibuat yaitu Motif Singkong dan Motif Tembakau, mengacu kepada daerah asal pembuatan yaitu perbatasan Jember dan Bondowoso yang merupakan daerah penghasil singkong yang merupakan bahan dasar pembuatan makanan khas Bondowoso Tape dan tanaman tembakau. Batik Khas Bondowoso dengan motif singkong ini juga merupakan pakaian khas Kacong Jebbing Bondowoso yang merupakan duta wisata kabupaten Bondowoso. (Sucipramisti, 2014)

Kerajinan Kuningan Bondowoso





Produk kerajinan Bondowoso tersebar di berbagai wilayah, salah satunya terdapat di desa Cindogo, kecamatan Tapen yang memiliki potensi di sektor industri pengolahan industri kecil yakni industri kerajinan kuningan. Bondowoso sejak lama dikenal sebagai pusat kerajinan kuningan. Kualitas hasil olahannya ternyata tidak kalah dengan produksi kuningan dari Juwana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kerajinan kuningan di Bondowoso banyak dijumpai di daerah yang berlokasi kurang lebih 15 km kearah utara dari pusat kota. Perajin kuningan hanya dapat ditemukan di desa ini karena struktur tanahnya yang cocok sebagai bahan pembuat cetakan kuningan.
Keistimewaan dari produk kuningan khas Bondowoso ini terletak pada kualitas kuningannya yang tanpak mengkilat seperti emas yang lebih awet, tanpa pengolahan tambahan, warna kuningnya dapat bertahan lebih lama. Kerajinan ini telah terkenal tidak hanya di Indonesia bahkan tidak jarang wisatawan manca negara datang ke desa Cindogo ini untuk membeli hasil produksi kuningan ini sebagai koleksi atau sekedar buah tangan. (Sucipramisti, 2014)

0 komentar on "Surga Kecil di Bondowoso"

Posting Komentar

♥♥♥♥♥

♥♥♥♥♥